KAMPAR, RIAU – Kematian Suryono alias Kentung, Ketua SPTI Desa Kasikan, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Masyarakat dan anggota koperasi menuding aparat kepolisian lamban dan terkesan mandul dalam menuntaskan kasus pembunuhan ini.
Konflik Bisnis sebagai Motif Utama
Sejumlah anggota Koperasi SPTI Kasikan menduga kuat bahwa motif di balik kematian Suryono tidak lepas dari konflik bisnis bongkar muat pupuk di empat perusahaan BUMN: Tamora, Trantam, Sei Lindai, dan Berlian. Ketegangan terkait persoalan bongkar muat ini sudah terjadi sejak lama dan diduga kuat menjadi pemicu utama pembunuhan.
Desakan dari Masyarakat dan Anggota Koperasi.
Keresahan masyarakat semakin memuncak karena lambannya pengungkapan kasus ini. Mereka khawatir hal ini dapat memicu bentrokan antarwarga. Seorang warga bahkan mengancam akan bertindak sendiri jika polisi terus berdiam diri.
Sementara itu, seorang tokoh masyarakat Kasikan mendesak polisi untuk membuktikan “taringnya” dan tidak membiarkan kasus ini menjadi misteri yang menggantung.
Isu keterkaitan kasus ini dengan sengketa bongkar muat pupuk sudah menjadi rahasia umum di Tapung Hulu. Warga menanti keberanian aparat untuk menuntaskan kasus ini.
Permintaan Turun Tangan dari Polda Riau
Mengingat belum adanya kejelasan, masyarakat mendesak Polda Riau untuk turun tangan. Mereka khawatir jika kasus ini terus berlarut-larut, kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum, khususnya Polsek Tapung Hulu, akan runtuh.
Penyelesaian kasus ini dinilai sangat penting untuk mencegah preseden buruk yang dapat mencoreng wajah penegakan hukum di Riau.Bagaimana tanggapan Anda mengenai kasus ini dan desakan dari masyarakat? Jumat 22 Agustus 2025. (Red).