BeritaTransformasi.com – Pada hari Kamis (01/08), Korea Selatan mengusulkan bantuan kemanusiaan kepada Korea Utara atas kerusakan akibat hujan lebat yang melanda daerah perbatasan utara di sepanjang Sungai Amnok. Bencana ini diperkirakan telah menyebabkan banyak korban jiwa di Korea Utara.
Tawaran Bantuan Melalui Palang Merah Korea
Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyatakan kesiapan mereka untuk segera mendukung korban banjir di Korea Utara dengan pasokan yang diperlukan. Bantuan ini akan diberikan melalui Palang Merah Korea. “Kami siap untuk mendiskusikan jenis barang, besaran, dan metode bantuan dengan pihak Korea Utara. Kami menunggu respon secepatnya dari Korea Utara,” ujar Park Jong-sul, sekretaris jenderal Palang Merah Korea. Park juga menyampaikan “simpati yang mendalam” kepada para korban.
Dampak Hujan Lebat di Korea Utara
Kota perbatasan Korea Utara, Sinuiju, dan Kabupaten Uiju di provinsi barat laut Pyongan Utara, terkena dampak hujan lebat yang menyebabkan lebih dari 4.100 rumah dan hampir 3.000 hektar lahan pertanian terendam.
Meskipun Korea Utara belum mengungkapkan rincian mengenai korban jiwa, kementerian unifikasi memperkirakan korban jiwa yang cukup besar, dengan laporan media menyebutkan jumlah korban meninggal atau hilang mungkin melebihi 1.000 orang.
Respon Terhadap Ketegangan di Semenanjung Korea
Proposal bantuan ini diajukan di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea akibat tindakan provokatif Korea Utara dan permusuhan yang meningkat terhadap Korea Selatan. Pemerintah Korea Selatan menyatakan kesiapan mereka untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada Korea Utara, terlepas dari situasi politik dan keamanan di semenanjung tersebut. Namun, belum pasti apakah Korea Utara akan menerima proposal bantuan ini.
Tawaran Bantuan Pertama Sejak 2012
Kementerian Unifikasi mencatat bahwa ini adalah proposal pertama yang diajukan pemerintah untuk bantuan kerusakan akibat banjir ke Korea Utara sejak tahun 2012, ketika Korea Utara menolak tawaran tersebut. “(Jika Pyongyang menerima tawaran tersebut) kami akan mendiskusikan item dan skala bantuan dengan Korea Utara. Pasokan makanan dan obat-obatan untuk para pengungsi akan diprioritaskan,” kata seorang pejabat kementerian yang tidak mau disebutkan namanya.
Proposal Kedua di Bawah Pemerintahan Yoon Suk Yeol
Tawaran ini menandai proposal kedua untuk bantuan kemanusiaan di bawah pemerintahan Yoon Suk Yeol. Sebelumnya, pada Mei 2022, pemerintah mengusulkan bantuan pasokan karantina COVID-19 kepada Korea Utara. Pejabat tersebut menyatakan kesiapan pemerintah untuk membahas rinciannya melalui berbagai metode, termasuk pertemuan tatap muka atau koordinasi melalui negara ketiga.
Respons Korea Utara Terhadap Bencana Alam
Korea Utara tetap tidak menanggapi saluran komunikasi penghubung antar-Korea sejak April tahun lalu. Negara ini rentan terhadap bencana alam karena kurangnya pembangunan infrastruktur, dengan hujan lebat yang sering kali menyebabkan ribuan orang mengungsi.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, mengunjungi daerah-daerah yang dilanda banjir di Sinuiju dan Kabupaten Uiju pada hari Minggu (28/07). Ia memimpin operasi untuk menyelamatkan sekitar 5.000 penduduk yang terisolasi. Awal pekan ini, Korea Utara mengadakan pertemuan darurat politbiro Partai Pekerja Korea yang berkuasa untuk membahas cara-cara mengatasi kerusakan akibat banjir.
Sumber: Yna “S. Korea proposes providing humanitarian aid to N. Korea over flood damage”