BeritaTransformasi.com – Media pemerintah China, para atlet, dan warganet kompak mendukung juara renang Olimpiade, Pan Zhanle, setelah menerima kritik tajam dari komentator renang asal Australia dan lainnya yang meragukan keabsahan rekor dunianya di nomor 100 meter gaya bebas. Pan Zhanle berhasil memangkas waktu 0,40 detik dari rekor sebelumnya yang ia cetak di Kejuaraan Dunia di Doha pada bulan Februari lalu, mengungguli para pesaingnya termasuk perenang Australia Kyle Chalmers dan perenang Rumania David Popovici.
Rekor Dunia yang Diragukan
Pan Zhanle, yang berusia 19 tahun, finis dalam waktu 46,40 detik dan meraih medali emas renang pertama bagi China di Olimpiade Paris. Prestasi ini dicapai setelah ia menjalani serangkaian tes doping yang ketat sebelum dan selama pertandingan, dengan hasil yang semuanya negatif. “Saya mematuhi semua prosedur tes dan saya tetap yakin bahwa saya bertanding dengan jujur dan bersih,” kata Pan kepada China Daily pada hari Jumat (02/08).

Latihan dan Persiapan Intensif
Pan menjelaskan bahwa persiapan intensifnya mencakup latihan aerobik dan stamina untuk memperkuat dorongan dan tendangannya di split terakhir. Selain itu, timnya menggunakan sistem analisis dan pemantauan ilmiah di bawah air untuk meninjau teknik dan kayuhan mereka, sehingga dapat melakukan latihan dengan lebih baik dan lebih efektif.
Kritik dan Respons dari Media Sosial
Pelatih dan komentator Australia, Brett Hawke, mengungkapkan keraguannya melalui Instagram dengan menyebut bahwa “Tidak mungkin secara manusiawi untuk mengalahkan lintasan itu” dan bahwa renang Pan “bukanlah sesuatu yang nyata. Tidak di kolam itu, tidak di medan seperti itu.” Komentar Hawke tersebut disebarluaskan di platform Weibo China, memicu berbagai tanggapan dari pengguna. Salah satu pengguna menulis: “Senang sekali melihat mereka tidak kompeten, marah dan menghancurkan tembok pertahanan mereka.” Pengguna lain menambahkan: “Dia memuji kami, mengatakan bahwa posisi itu mustahil tapi kami senang kami berhasil.”
Sorotan terhadap Tim Renang China
Tim renang China terus menjadi sorotan sejak terungkapnya fakta bahwa 23 perenang negara tersebut dinyatakan positif menggunakan obat-obatan yang dilarang pada tahun 2021, namun tetap diizinkan bertanding di Olimpiade Tokyo. Badan Anti-Doping Dunia (WADA) mengakui temuan investigasi China bahwa hasil tersebut disebabkan oleh kontaminasi dari sebuah dapur hotel, dan sebuah tinjauan independen mendukung penanganan WADA atas kasus tersebut. Audit Akuatik Dunia menyimpulkan bahwa tidak ada kesalahan manajemen atau upaya menutup-nutupi oleh badan yang berwenang. Nama Pan tidak termasuk di antara para perenang China yang terdaftar dalam laporan New York Times dan media penyiaran Jerman, ARD.
Pembelaan dari Rekan Setim
Perenang China, Zhang Yufei, yang memenangkan medali perunggu di final nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri, juga membela Pan dalam konferensi pers. “Mengapa atlet-atlet China dipertanyakan jika mereka berenang dengan sangat cepat? Mengapa tidak ada yang berani mempertanyakan Phelps saat dia menang?” kata Zhang. (Stg)
Sumber: Reuters “China’s state media, netizens rally around Pan after claims 100m swim not ‘humanly possible”