TANGERANG -Usai disorot tentang pemagaran Lahan yang berada di Jl. Perimeter Utara Rt. 001/ Rw.005 Selapang Jaya Kec. Neglasari Kota Tangerang, yang menelan anggaran 1,4 Miliar itu, serta peningkatan sarana GOR Damyati kini DISPORA [Dinas Pemuda dan Olahraga] Kota Tangerang Kembali menjadi perhatian dikalangan Aktivis dan pegiat anti korupsusi dimasyarakat terkait belanja rumput sintetis Tahun Anggaran 2024 yang menelan anggaran 5 Miliar.

Dalam dokumen yang ditemukan terlihat jelas nama paket, pagu anggaran, kode RUP dan satuan kerja. Tapi ada yang tidak lazim dalam keterangan Lokasi kerja, yaitu alamat Kota Madya dan provinsi nya, pekerjaan tersebut seharusnya ada di Kantor DISPORA tepatnya di Gedung cisadane Jl. Ks.Tubun No.1 Pasar Baru, Karawaci Kota Tangerang-Banten, namun saat dikroschek, tidak ada ditemukan Lokasi peruntukan untuk rumput sintetis.
Rumput sintetis memiliki berbagai kegunaan, terutama sebagai alternatif pengganti rumput alami untuk lapangan olahraga, taman, dan area lainnya seperti futsal,golf,tenis dan bisbol yang membutuhkan tampilan hijau dan tahan lama sewrta menawarkan solusi perawatan yang lebih mudah dan tampilan yang konsisten sepanjang tahun dibandingkan rumput alami.
Temuan lainya terkait belanja rumput sintetis selain alamat Lokasi kerja yang tidak lazim, metode pemilihan yakni sistem E-purcashing atau biasa disebut belanja secara elektronik e-katalok dan bukan melalui tender atau proses pemilihan penyedia. sehingga menimbulkan perspektif buruk tentang prosesnya, seperti pengantin telah dipilih sendiri oleh oknum pejabat nya yang disinyalir ada kong kalikong diantaranya.
Kadis DISPORA Kota Tangerang ‘Kaonang’ memang terkenal ahli “bermain” proyek, dilihat dari rekam jejaknya selama menjabat sebagai Kadis Dispora, mulai dari proyek perhelatan PORPROV 2022, belanja barang dan jasa sebesar 21 Miliar lebih dari dua item pengadaan hingga proyek pemagaran lahan diselapang jaya 1,4 Miliar T.A 2024 sampai proyek peningkatan sarana GOR Damyati 1,1 Miliar lebih T.A 2025.
Secara kasat mata terlihat baik baik saja. Namun dibaliknya, dari fakta fakta yang berhasil diinvestigasi oleh aktivis dimasyarakat, terdapat sejumlah fakta menarik yang layak dibawa kemeja penyidikan. Slamet Widodo,S.H,. praktisi dan juga dari aktivis GERAM Banten Indonesia, atau yang akrab disapa Romo itu mengungkapkan kekecewaannya atas temuan temuan yang tidak lazim terkait sejumlah proyek pengadaan, seperti belanja rumput sintetis itu.
Menurut nya, ada intrik, keculasan dan praktek kotor yang dimainkan oleh oknum oknum pejabat DISPORA tersebut, untuk menggarong APBD dengan maksud ingin memperkaya diri sendiri tanpa melihat akibat yang sangat fatal kedepan nya.
“Terlalu banyak intrik yang dimainkan oknum oknum pejabat Dispora ini, dari perhelatan PORPROV 2022 sampai proyek pengadan rumput sintetis dan proyek pemagaran lahan berstatus quo diselapajang hingga proyek peningkatan sarana GOR Damyati sangat tidak lazim dalam proses pengadaan dan pekerjaannya. Kita mau pastikan, pengadaan rumput sintetis yang alamat di kantor DISPORA itu lokasinya dimana,” kata Romo, [14/06/2025].
Romo menegaskan, pihaknya akan segera merampungkan bukti bukti yang berkaitan dengan proyek proyek yang telah dilaksanakan oleh DISPORA sejak 2022 sampai 2024 itu. Dari temuan bukti pemula, menurutnya ada praktek kecurangan dan dugaan KKN. Selanjutnya bukti tersebut akan dibawa ke Kejaksaan Agung untuk ditelaah lebih jauh, serta menghitung kerugian negara yang ditimbulkan.
Sementara itu DISPORA Kota Tangerang belum memberikan keterangan terkait proyek pengadaan rumput sintetis yang tidak blazim itu. Sekretaris Dinas, ‘Helmyati’ memilih bungkam dan hanya melihat isi konfirmasi yang dikirimkan wartawan by Whatsap, ( Red )
Editor : Enjelina