Wartawan Wisnu Indra Kusuma Alami Kecelakaan saat Mengajukan Pertanyaan Seputar Video Viral dan Kasus Bullying di PPDS Undip, Pemprov Jateng Anggap Peristiwa Ini Sebagai Kesalahpahaman
BeritaTransformasi.com – Insiden mengejutkan terjadi saat sejumlah awak media berusaha mewawancarai Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, pada Kamis (27/9) kemarin. Insiden ini dipicu oleh upaya wartawan untuk menanyakan perihal video viral yang menunjukkan Nana Sudjana berjalan dengan cuek saat Calon Gubernur Jateng, Andika Perkasa, mengulurkan tangan untuk bersalaman, serta kasus bullying yang melibatkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip).
Ajudan Tarik Kaki Wartawan, Akibatnya Cedera
Ketika proses wawancara berlangsung, salah satu ajudan Nana secara tiba-tiba menarik kaki wartawan, Wisnu Indra Kusuma, hingga terjatuh. Akibat kejadian tersebut, Wisnu mengalami sakit pada kaki dan bahu kiri, yang mana kakinya sebelumnya pernah mengalami cedera dan bagian paha kirinya masih terpasang pen.
“Saya lagi nanya biasa, terus tiba-tiba kaki kiri saya ditarik. Saya sampai jatuh terjengkang karena posisinya lagi berdiri di tangga. Itu lumayan tinggi,” ungkap Wisnu saat menjelaskan insiden tersebut di Media Center DPRD Jawa Tengah pada Kamis (26/9).
Permohonan Maaf dari Sekda Provinsi Jateng
Menanggapi insiden tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, meminta maaf atas kejadian tersebut. Dia memastikan bahwa tidak ada niat dari ajudan untuk menyakiti wartawan tersebut dan menjelaskan bahwa tugas ajudan adalah untuk mengamankan pejabat yang mereka kawal.
“Kemarin kita klarifikasi, tugas ajudan memang mengamankan yang diajudani. Apakah tindakannya itu sengaja dan menyebabkan ketidaknyamanan, tentu saja itu semua kalau tidak berkenan kami dari Pemprov Jateng juga mohon maaf,” ujar Sumarno pada Jumat (27/9).
Dia juga menekankan pentingnya memahami tugas pengamanan yang dilakukan oleh ajudan, pengawal pribadi (walpri), dan pasukan pengamanan presiden (paspampres). “Mungkin teman-teman semua, yang namanya ajudan, walpri, paspampres, tugasnya sepert apa itu yang harus dipahami juga, mengamankan pimpinan yang mereka kawal,” tambahnya.
Reaksi Publik dan Harapan ke Depan
Insiden ini mencuri perhatian publik, mengingat pentingnya hubungan antara media dan pejabat publik. Wartawan berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan, dan semua pihak dapat saling menghormati dalam menjalankan tugas masing-masing. Keterbukaan dan komunikasi yang baik antara wartawan dan pejabat publik sangat dibutuhkan untuk menciptakan suasana yang kondusif.